mercredi 20 juin 2012

Cukup Untuk Sedu

Salah satu fase yang sulit telah menanti saya dalam hitungan hari kedepan. Ini bukan masalah yang mudah atau juga susah, akan tetapi ini semua penuh dengan perjuangan dan juga kerja keras. Saya termasuk orang yang tidak mempercayai sukses seperti Paman Gober, karena pada dasarnya "Sukses itu hanya di dapat dari kerja keras dan pengorbanan yang luar biasa."

Saat ini saya mungkin harus kembali ke jalur balap setelah saya masuk pit. Ini Tantangan yang luar biasa buat saya, tetapi saya memang harus membuktikan kemampuan saya sebenarnya.

Hari ini, detik ini, saat saya mengetik postingan ini, saya akan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk membuktikan siapa saya sebenarnya. "Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas."

mardi 19 juin 2012

Fungsi Bahasa

"Beruntunglah saya karena saya mencintai sastra, karena saya bisa melihat dunia melalui bahasa." Itu mungkin salah satu argumen yang bisa saya dapatkan selama kuliah ini. Bahasa, tanpa kita sadari memiliki banyak sekali fungsi. Beda daerah, beda budaya, menjadikan kita suka salah menafsirkan bahasa. Tetapi saya melihat perbedaan itu sebagai ragam dan ciri khas suatu bangsa. Selamat menikmati komik saya yang satu ini.

mardi 12 juin 2012

Foto Bersama Idola

Awalnya ide komik ini lahir dari Acara Nirmana Awards 2012 kemarin, namun saya mencoba membuatnya sedikit lebay dan agak konyol. Karena memang kejadian seperti dikomik ini rasanya sering kita jumpai didalam kehidupan sehari-hari.
Lucu engga sih, untuk foto saja kita harus menggunakan kamera canggih, padahal fotonya juga belum tentu bagus dan memuaskan...
Dan hal itulah yang coba saya jabarkan dalam komik ini.
Semoga bisa menyadarkan Mata Kita semua.



samedi 9 juin 2012

Saya Banyak Belajar di Nirmana Awards

Sudah lumayan lama saya tidak memposting cerita di blog ini. Maklum artis yang tidak populer ini sedang disibukan oleh kesebukan duniawi dalam beberapa minggu belakangan ini. Banyak yang saya lewati sebulan berlakangan ini, salah satunya adalah Nirmana Award.

Suatu kesempatan yang berharga bagi saya untuk bisa berpartisipasi pada event ini. Sejujurnya saya sendiri tidak pernah menyangka akan mencapai titik ini. Ya... kalau bisa dikatakan saya sendiri tidak memiliki pendapat bahwa komik saya bisa masuk dalam kategori Nirmana Awards. Karena bisa dibilang dari segi pewarnaan dan tekniknya masih sangat jauh dengan para short list finalis lainnya.

Awalnya saya memang merasa ini bukan hal yang menarik, mungkin bisa dikatakan 'banal'. Terlebih setiap event seperti ini, karya kacangan saya dan juga saya banyak diperlakukan yah, biasa saja. Akan tetapi kali ini berbeda. Mengapa saya bilang berbeda?

Dimulai pada kedatangan saya di hari kedua dari rangkaian Nirmana Awards, saya pikir semua rangkaian acara 'terutama work shop' akan sangat membosankan. Namun begitu saya sampai di Binus Internasional, semua asumsi saya itu berubah.


Hari kedua bersama Mas Aria Rajasa

Hari ketiga bersama Mas Bima Shaw

 Hari ketiga bersama Mas Gleen dan Pak Sakti Makki



Peserta disini yang mayoritas berusia 19-25 tahun, sangat ramah dan bersahabat. Latar belakang mereka pun bermacam-macam. Awalnya sih saya masih agak kikuk, ditambah saya juga bukan anak desain. Yah, dari yang sudah-sudah sih, saya selalu tidak 'dialem' kalo kata orang Jawa. Tapi kalau ini beda, banyak dari peserta lain yang saling berbagi informasi dan pengalaman. Itu yang membuat saya merasa berbeda.

Selain itu, dalam rangkaian acara seperti workshop diisi oleh orang-orang yang hebat di dalam bidangnya masing-masing. Kalau bisa dibilang kita banyak bertukar informasi dan pengalaman tentang dunia kreatif, terutama desain.

Dan ada juga acara Portfolio Review, nah..kalau yang satu ini jujur saya blank, karena memang saya bukan anak desain. "Boro-boro bicara soal Portfolio, CV aja belum tentu rapih." Tetapi saya mencoba membuat portfolio saya itu selama satu malam, dengan bantuan dari kakak senior saya di kampus, Bung Panji Firman. Lalu saya mendeskripsikan portfolio itu, kepada para agency creative yang berbaur layaknya kacang goreng, karena memang saat itu saya memang tidak diniatkan. Ujung-ujungnya sih cuma ngobrol-ngobrol santai aja, termasuk dengan Mbak Amalia Sari dari Juara Agency yang sudah banyak memberikan saran dan masukan kepada saya. "Yah, ujung-ujungnya juga sekalian ngomong bahasa perancis sama dia." Hehehe..

Sampai pada Awarding Night yang diadakan di fX dan disana saya merasakan atmosfer kekeluargaan yang baru bagi saya, baik panitia dan finalis rasanya sudah menjadi satu kesatuan yang utuh menjadi elemen yang lahir dan membangun di Nirmana Award. Lebay? Yah, terserah.. Itu cuma persepsi dari saya saja.



 Finalis Komik Strip, (Saya terlihat lusuh dan dekil disana)

"Ini bukan Cibi tapi Biji." Kata om Dennis.


"Memang waktu pertemuan kita singkat, namun saya mempercayai setiap orang memiliki cita-cita dan passionnya masing-masing dalam berkarya, pada akhirnya melalui karya itulah kita dapat berbicara dan menyatukan cerminan bangsa melalu apresiasi desainer muda." Saya harap itu, suatu hari nanti...


Terima Kasih Rekan-Rekan di Nirmana Awards