jeudi 21 février 2013

Sebuah Pertanyaan Jauh di Depan?

"21 Februari di tahun yang sudah pernah saya lewati. Banyak hal yang rasanya sayang untuk kita lupakan. Memasuki tahun keempat di konsentrasi ilmuku ini, semakin aku tahu bahwa banyak hal yang masih perlu ku pelajari lebih banyak."

Yah, itu mungkin satu pemikiran yang ada di kepala saya, pada saat tadi buang air di kamar mandi, agak jijik mungkin, tapi tak apalah, aku kan manusia biasa dan tidak suka melebih-lebih kan hal yang kurasa itu nikmat. Yup, kembali lagi pada apa yang kurasakan saat ini, bisa dibilang inilah masa transisi dari sebuah kehidupan yang telah saya jalani. *sejatinya saya lebih suka pake saya, dari pada aku. Kalo pake aku kesannya terlalu dekat, padahal kamu yang baca juga belum tentu dekat dengan saya. (Abaikan bagian ini).

Yah, kembali lagi di blog yang nista dan sepi pembaca ini. Maaf sebelumnya jika saya tidak rutin lagi menulis di sini, habis sering diracuni kawan saya, si Apri untuk pindah ke Tumblr. (Yang sampai ini hanya saya pakai untuk hal-hal yang lebih sederhana saja isinya). Kembali lagi pada rutinitas saya akhir-akhir ini yang berkencan dengan Tugas Akhir, dengan buku yang berhubungan dengan budaya Tibet. Bukunya sih tidak terlalu tebal, sekitar 200an halaman. Namun, menariknya buku ini sangat kaya dalam hal humaniora.

Ada orang yang bilang, "orang pintar akan kalah dengan orang beruntung", nah, ini mungkin cocok dialami oleh saya. Bicara soal kampus nama saya mungkin cukup 'dikenal' tapi entah apanya, yang jelas bukan dikenal karena akademiknya yang cemerlang. Dan beruntungnya orang yang satu ini, karena ada dosen yang mau membimbing. (Padahal dulu banyak teman atau senior saya, yang bergurau kalau ada dosen yang mau membimbing Liki, pasti harus lempar dadu dulu, yang paling kecil dialah yang akan bimbing saya). Bahkan ada yang bertanya "SALIKI itu pintar gak sih?" Alamak...dari situ kalian mungkin bisa melihat adanya relevansi bahwa, saya memang tidak dikenal karena prestasi akademik yang gemilang. Ha-ha (aneh, malah ketawa yah? Yah, biarin aja 'kan yang ditertawakan diri sendiri)

Yah, namun dibalik itu semua saya juga tidak ingin mengecewakan para orang yang memberikan kredit kepada saya, banyak, cuma nantilah akan saya sebutkan satu-persatu, kalau ada waktu tentunya. Memandang jauh ke depan memang banyak rencana yang harus dipersiapkan, namun dalam detik ini saya memang harus berpacaran dan mencintai skripsi saya itu dengan sepenuh hati. Oia, mungkin juga dari penulisan skripsi ini saya juga berpikir akan membuat komik opini. Yah semoga saja dapat terealisasikan, tapi mungkin bisa saja, habis ide saya ini juga ditolak mentah-mentah oleh penerbit maupun media visual. Jadi biar saja saya terbitkan di sini sembari mengerjakan skripsi.

Kalian yang membaca setuju gak? Masih mau kan melihat blog sesat ini? Yah...semoga yah!

Aucun commentaire:

Enregistrer un commentaire