dimanche 21 mars 2010

Banyak Tugas Emosi meningkat

Bacul emang kalo di fikir-fikir..
Kuliah itu emang benar-benar mengasah diri untuk siap menjadi orang yang siap menghadapi dunia luar nanti, beruntung gue masuk jurusan Sastra Prancis UNPAD, selain banyak memberikan brain storming, gue juga selalu ditempa dengan banyak tugas.

Mungkin, semakin kesini emang itulah kuliah, dan loe percaya nggak?
dalam sehari ini gue udah kebut 5 tugas, dan 1nya lagi belum fix 100%, Bete? yah,jelaslah! karena weekend ini hanya dokem di kostan, dan pacar selalu sms, telp gue? bukannya gue nggak mau gubris..tapi gue emang btuh ketenangan.

dan tadi baru aja dia telpon gue, karena gue udah capek dan mumet banget ALHASIL GUE JADI MARAH-MARAH. gue juga bingung kenapa? tapi setelah gue marah-marah gue sedikit lega.. apakah gue mempunyai kepribadian ganda? gue juga ngerasa bersalah? ahk..tugas..tugas.. buat gue jadi senewen deh, tapi itulah pengorbanan!

GUE JANJI HARUS LULUS 4 Tahun Dari Sastra Perancis!!

samedi 20 mars 2010

Mall = Masalah

Mewah, Nyaman, dan Serba ada.
itulah mungkin yang menjadi alasan mengapa banyak para kaum Urban menyukai menghabiskan akhir pekan mereka di Mall, bisa kita lihat hampir di setiap kota semua memiliki Mall atau pusat perbelanjaan, takhayal menjadi gensi tersendiri bagi masyarakat setempat.

Bisa kita pertanyakan berapa banyak lagi mall yang dibutuhkan oleh kota-kota Besar di Indonesia? Emang sih, faktor materi bisa mengalahkan faktor ekosistem bahkan tata letak kota.

Saya ingat ketika saya berumur 8 tahun, Plaza Senayan merupakan Mall yang paling hebat dan mewah kala itu, tapi sekarang? seolah tidak mau kalah di setiap daerah berbondong-bondong membuat Mall yang merupakan pencerminan daerah tersebut. Mungkin karena Jakarta sebagai Ibu kota Indonesia dan semua orang ingin semua ke Jakarta, seolah-olah Jakarta menjadi magnet besar bagi para kaum pendatang yang mau mengadu nasib.

Saya sendiri sebagai orang Jakarta Tulen, gerah melihat tingkah dan polah dari kehidupan di Jakarta, Gubernur dan Pemprov DKI sendiri hanya bisa mengubar JANJI PARTAI, tidak ada tindakan yang jelas (*khususnya bagi mereka yang mempunyai uang).

Bisa dilihat pembangunan yang besar-besaran tanpa melihat dampaknya bagi orang banyak merupakan cerminan dari Jakarta sekarang. dan saya merasa bukan hal yang aneh kalau sedikit hujan Jakarta sudah teredam air, buat orang-orang di atas "udah bukan zamannya lagi bertidak setelah ada bencana? dan nggak ada gunanya saling menyalahkan?".

Itu sedikit soal Jakarta, lalu sekarang Bandung. Nah, ini dia yang menjadi pertanyaan besar buat saya, pada saat saya pindah ke bumi Pahariyangan entah mengapa tidak jauh berbeda dengan Jakarta? Panas iya? Banjir? eh, ada juga. Lucu loh, karena jika kita fikir dengan logika Bandung merupakan dataran tinggi tetapi kenapa Banjir?

Nah, ketika saya melihat film indie dari anak SMA di Bandung, saya baru menyadari bahwa penyebabnya sama seperti IBU KOTA JAKARTA dimana Mall dan Pusat Perbelanjaan semakin di lestarikan, sedangkan hutan kota dimusnahkan. Saya melihat ini bukan budaya yang baik, bahkan bisa disebut budaya KAMPUNG! Orang tua lebih suka menghabiskan waktu mereka bersama anak-anaknya di Mall, bukan ke Wisata Pendidikan? Kebun Binatang atau Museum contohnya, saya sempat bertanya kepada pedagang kaki lima di daerah museum geologi, "A, setiap hari disini selalu banyak pengunjung?", lalu pedagang menjawab, "Yah, paling mah kalo lagi rame aja mah, kayak gini (hari libur sekolah) itu juga rame karena ada rombongan anak sekolah dari luar Bandung." "kalo hari sabtu minggu gitu a? suka ada keluarga gitu yang ajak anak-anaknya ke museum?" si pedangan tertawa, "hahahaha...jarang eta mah a, orang tua sekarang mah sukanya ke Ciwalk". Nah, miris saya mendengar itu.

Sekarang mari kita kembalikan apa yang ada kepada Pribadi masing-masing, saya pribadi sih lebih menyukai Indonesia berwajah KAMPUNG tetapi berfikir MODERN, atau anda lebih memilih Indonesia berwajah KOTA tetapi berfikir PURBA?
marilah kita tanya pada hati nurani kita, bukan hanya pada rumput yang bergoyang karena yang bergoyang takutnya nanti di cekal.


Untuk Indonesia yang lebih Cerdas, Liki

vendredi 19 mars 2010

Tantangan Bagi Si Thacing

Hari ini, 19 Maret 2010.

Tim Nasional Sastra Perancis akan kembali bertanding dalam pertandingan FUTSAL PORSAS 2010. Setelah kalah 4-3 oleh Sastra Rusia pada hari senin yang lalu, menurut kapten Badi, "kami sudah bermain maksimal dan para pemain juga bermain konsiten namun, dewi fortuna masih belum berpihak pada kami". Dengan susunan pemain yang ada memang bisa dibilang banyak pemain muda yang mentalnya belum terasah untuk event seperti ini.

Pada pertandingan ke-2 penyisihan group A Thacing akan melawan Sastra Indonesia, dengan hasil kemaren Badi Cs. Optimis bisa meraih point penuh, dengan susunan pemain yang maksimal.
  1. Moch. Richie (2006)
  2. Pengkuh Pribadi (2007)
  3. Rafael Enru Butar-butar (2007)
  4. Ikhlas Ramadhan (2007)
  5. Apri Wicaksono (2008)
  6. Danu Alif Alradino (2008)
  7. Moch. Zulfikar (2008)
  8. Saliki Dwi Saputra (2008)
  9. Fiman Danny Nirwan (2009)
  10. Rendi (2009)
  11. M. Sami (2009)
  12. Yoda (2009)
Allez Les THACINGS..

mercredi 17 mars 2010

Kurang Ya'Ud di DU

Tau gitu gue KULIAH!!

Moment yang membosankan karena hanya membicarakan ILMU EKSAKTA!!!
"kedokteran, psikologi, MIPA, kedokteran gigi, pertanian, blaa..blaa..blaa.."


ini hari ke-2 dari PKM di DU, terlihat jelas saya dan dhoni BETE menunggu antrean Presentasi Karya Tulis

Hari Terakhir, YEEEAAAHH!! terlihat sangat melanggar aturan karena tidak menggunakan Almamater, tapi aku tetap mencintai SASTRA!!

Benny & Mice EXPO

Sabtu 13 Maret 2010,

Tepat banget gue balik ke Jakarta dan gue juga udah dapet undangan buat hadirin acara Benny & Mice EXPO di gedung Bentara Budaya, Palmerah, Jakarta Barat dari 2 minggu yang lalu tapi, seneng pastinya secara gue juga di temenin Photografer MADING HIMAPER si Apri.


Jam 12 siang gue berangkat ke Jakarta, dan jam 3 sampe di UKI lalu bablas ke Palmerah tepat pukul 4. Dari luar gedung aja udah UNIK dan KEREN banget salutlah buat Dekorasinya, gedung Bentara Budaya yang kental banget sama arsitektur betawi kini di sulap dengan berbagai gambar-gambar kreasi Karikatur Idola gue, Benny & Mice.


Banyak juga loh para pengunjung yang dateng dari Luar Indonesia, Anak-anak, sampai Remaja yang mencerahkan Mata SAYA DAN APRI! hahaha... Oke, pada halaman depan banyak kartun benny mice yang menggambarkan EFEK GLOBAL WARMING dengan bingkai hijau terasa serasi dengan suasana sekitar halaman gedung.

Tapi begitu masuk sumpah suasana ruang pameran tuh serasa KAMPUNG di Jakarta. hahaha.. keren banget, sesuai perkiraan gue acara pasti ngaret, dan bener aja acara Talk Show baru mulai jam setengah 4, itupun masih Benny aja, kemana nih Om Mice yang mirip sama A Dicky *pemilik kafe di Jatinangor.
Entah mengapa gue suka banget sama acara tersebut, yah itu juga menjadi alasan kali yah kenapa gue masih suka ngelakuin hobby menggambar gue. hehehehe... Di sana gue juga sempat nanya ke Benny "mau nggak Benny & Mice di buat dalam bentuk animasi?" jawabnya sangat datar, "nggak mau... dan emang nggak tertarik juga sih?" wah, salute gue, dia emang nggak mentingin Materi dalam berkarya, POLA PIKIR YANG MODERN. jam setengah 6 kurang OM Mice baru sampe di Lokasi Talk Show, maklum doi baru aja punya anak perempuan. *selamat deh buat Om Mice dan Istrinya.


Nggak begitu lama acara tanya jawab berakhir lalu dilanjutin dengan foto bareng dan tanda tangan buku, tapi karena mereka juga SEKUTER yah, gue langsung aja cari Pak Candra Gautama yang merupakan Manajer Pemasaran & Promosi dari KPG, dan doi menawarkan hasil karya karikatur gue di MADING di kirimin aja ke dia..
wah, seneng banget, pokoknya Doain aje yeh!:P
abis itu barulah gue ngobrol dan foto bareng dengan Benny & Mice, dan ketemu jugalah dengan temen baru yang punya hobby yang sama namanya Gustaman Bastian.


Pokoknya NGGAK BAKALAN NYESEL DEH!!
dan Benny & Mice EXPO ini bakal ada juga di kota SOLO, YOGYAKARTA, SURABAYA, dan BALI.

jeudi 11 mars 2010

Liki dan hari-harinya

minggu depan adalah libur panjang, tetapi kerjaan banyak aja numpuk.
pertama tentang acara penulisan karya ilmiah mahasiswa minggu lalu udah kelar, sekarang tugas nambah banyak lagi, Mata kuliah BP 4 dengan madame Prima diberikan Tugas narative dengan posisi kita sebagai orang ketiga.
masih dengan mata kuliah yang sama namun, dosen yang berbeda. Madame Wanda meminta kerjakan sub bag dari dossier sebelumnya.

dan selanjutnya untuk LABO semua tugas di Dossier 6 harap di lalap habis..
dan untuk Linguistik 1, buat transkrip fonologi dari 1 aktikel, minimal 10 Kalimat.

baru aja gue kerjain tugas Pemteks 4 yang soalnya naujubila SUSAHNYA!!!
dan besok harus ada kuliah tambahan sampai jam 4 sore? dilanjutin futsal persiapan untuk porsas.
fuih, sangat melelahkan menuntut ilmu..

mardi 9 mars 2010

Mati Lampu Buat Saya LINGLUNG

Senin, tanggal 10 Maret 2010.

Hujan turun di Jatinangor tepat pukul 6 menjelang adzan magrib, dan tiba-tiba semuanya menjadi gelap dan mati lampu. Lengkaplah gue terisolir di dalam kampus yang muram durjana, sambil menunggu hujan gue sama anak-anak cuma ngobrol-ngobrol sekaligus nunggu jam 7 buat sparing futsal lawan Inggris 2008 kelas C.

saat menjelang jam 7 dan mau berangkat tiba-tiba Manda di telpon nyokapnya buat langsung pulang karena bokapnnya masuk rumah sakit, kasihan dia, mungkin karena anak pertama dan nyokapnya juga bingun harus gimana, Manda jadi panik nggak karuan?? anak-anak berusaha nenangin mereka, dan futsal juga dibatalin lantaran anak-anaknya juga pada males duluan. Alhasil Manda, dianter sama, Iwan, Ai, Reza, sama Ibon balik ke Bogor.

saat itu hujan eada tapi lampu belum nyala,
akhirnya kita makan dulu di Pujasera GKPN depan kostan Nanda.
dan disinilah KEBODOHAN GUE TERJADI. gue duduk dan helm Opik gue taro diatas meja, Apri bilang, "sempit nih, dah taro bawah aja". gue taro bawah ajah..karena asiknya makan dan ngobrol gue lupa aja dengan itu helm.

Lampu nyala. dan gue langsung aja balik dianterin Badi. dan BODOHNYA saya, saya lupa ambil Helm yang ada dikolong meja tersebut. pas sampe Kostan baru Opik sms, "Helm gue dimana lik?" anjis, baru inget GUE??
langsung aja gue kasih tau dibawah meja, dan hasilnya udah di BETAK ORANG!!

Jujur gue jadi nggak enak sama si Opik,apalagi itu helm Adiknya lengkap udah.
uang yang ada jadi kepake.yah, mau gimana lagi gue juga harus tanggung jawab toh??

vendredi 5 mars 2010

Jatinangor, Desa Berwajah KOTA.

Masalah ini merupakan masalah bersama, jujur gue sebagai mahasiswa yang berdomisili di Jatinangor merasa malu dan bersalah dengan datangnya kaum urban ke sana. Memang UNPAD sebagai salah satu identitas universtas di Jawa Barat, banyak memberikan dampak perubahan bagi Jatinangor. Sebagai contoh banyak wanita yang keluar malam, pakaian seronok, merokok, bahkan bergaul dengan lawan jenis tanpa mengenal batasan. Terlebih banyak usaha kost-kostan yang memanjakan mereka yang mempunyai banyak uang untuk menyulap ruangan kostan menjadi hotel berbintang lima, dengan fasilitas serba mewah, bayangkan dibelakang kostan gue ‘Nusa Indah’ terdapat lahan kecil yang memang pada dasarnya digunakan untuk lahan penyerapan air, tapi begitu ada peluang dan uang. Tanah itu berubah menjadi sebuah kost-kostan yang mewah lengkap dengan fasilitas air panas. Gile BENER!! Ironis memang, tapi itulah kenyataan. Orang pribumi pun mulai tergeserkan oleh kaum urban, dan unsur-unsur kebudayaan khas Jawa Barat yang terkenal ramah dan saling bertegur sapa dengan siapapun, tapi JATINANGOR yang NOTABENE “Kawasan Budaya Tanah Pasundan” kini berubah menjadi suasana kota besar yang masyarakatnya cenderung individualis, gue sebagai mahasiswa UNPAD merasakan dampak dengan adanya Universitas-Universitas di Jatinangor memberikan banyak dampak negatif kepada warga asli Jatinangor.

Seharusnya pihak kampus harus bisa menyediakan lahan yang layak dan sama rata bagi mahasiswa supaya tidak adanya rasa individualistis pada tiap orang pribumi maupun kaum urban. Bayangkan dalam setahun terdapat ribuan mahasiswa baru yang tinggal dan menetap disana. Bisa kita tebak khan? Berapa banyak lagi dampak negative yang akan diterima jatinangor?

Gue sendiri sebagai orang pendatang berusaha untuk mempelajari Budaya sekitar, dan umumnya gue HARUS belajar BAHASA DAERAH SUNDA. yah walaupun sekarang, nembe tiasa sakedik-sakedik nyarios sunda?! hehehehe.. jadi Jatinangor! Janganlah kalah oleh KOTA karena DESA lebih banyak memberikan nilai-nilai yang positif bagi bangsa INDONESIA.

jeudi 4 mars 2010

SIAPA SIH MEREKA??

Tanggal 2, 3, dan 4 maret 2009.

Yah, mungkin ini merupakan hari-hari yang membosankan dalam acara ‘Pelatihan Karya Tulis Mahasiswa’ di Kampus UNPAD Dipatiukur.

Jujur disini gue, dhoni, dan orin. Merasakan adanya diskriminasi jurusan, mungkin bukan hanya kita yang merasakan hal seperti itu. Tetapi mungkin jurusan non-eksakta pada umumnya. Bayangkan aja ? selama acara, ibu reviewer selalu mengutamakan judul makalah yang berbau eksakta, mulai pemanfaatan biji rambutan, biji nangka, karung bekas, bla..bla..bla..

Entah mengapa gue merasa BASI !! GARING !! Apa-apaan tuh ? hidup udah susah, masih aja dibuat susah ? ide sih bagus ! tapi tetep aja selalu ada yang kurang di mata reviewer , apa mereka pikir semuanya gratis ? bayar-bayar juga khan ? dan selalu memerlukan biaya ??

Sekarang kita nawarin suatu yang bersifat umum serta gratis?

Pernah tidak kita berfikir bagaimana menggunakan bahasa yang baik dan benar?

Presiden aja ngomong masih acak-acakan? Entah mengapa orang Indonesia selalu menganggap sesuatu yang berbau bahasa terkesan tidak menarik untuk mereka. Hey?? LOE PIKIR LOE SIAPA??

Wajarlah banyak kebudayaan kita yang dicolong oleh bangsa lain? Masyarakatnya aja masa bodo dengan bahasanya? jujur, walaupun gue berkecimpung di SASTRA PERANCIS, tet api sebelum gue masuk sastra gue memang suka dengan bahasa, karena tanpa bahasa mustahil orang bisa berkomunikasi dengan baik, namun kalo bahasa kita nggak baik? Mau kayak gimana? Gue sendiri juga masih membiasakan untuk berbahasa yang baik dan benar, tapi setelah tiga hari berturut-turut gue mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dan diskriminasi jurusan itu semakin membuktikan bahwa BANYAK MASYARAKAT INDONESIA YANG TIDAK MENGHARGAI BAHASA INDONESIA.

Semoga dengan ini, kita bisa memperhatikan dan menghargai penggunaan bahasa Indonesia.