mardi 14 juillet 2009

Flik et Odessa Siécle I

Odessa wasn’t just my little angle to me...

She was the only person, I ever really looked up to…

She taught me…

A whole new way of thinking, a whole new way of looking for life.

She’s the reason I became…

THE MAN I AM TODAY.

So It’s not that I can’t forget her!

I DON’T WANT FORGET HER!

Itu menjadi kata-kata yang selalu di ingat Flik setelah kepergian Odessa dari sisinya, memang itu menjadi halnya sulit untuk dirinya karena setelah lama ia mengenal Odessa akhirnya selalu berujung Kekecewan.

Pertemuan pertamanya dimulai saat mata busur yang meruncing untuk menembak dinding pertahanan yang tinggi, Flik bagaikan seorang yang baru menerima busur itu sebagai alat yang tidak tahu untuk diapakan?. Sampai akhirnya bertemu dengan Odessa mata busur kecil namun sangat tajam.

Kesederhanaan dari Odessalah yang membuat Flik mengamatinya hari demi hari. Dengan perjuangan yang dalam akhirnya Flik menggapainya, lama sudah mereka bersama memadu cerita semuanya seperti hal yang sangat indah, ¾ putaran matahari mereka bersama, namun, semuanya berubah karena akhirnya Flik jatuh ketumpukkan busur yang enggan menyatu dengannya.

Flikpun pergi untuk meninggalkan tumpukkan itu dan Odessa dan jatuh kedalam lubang yang jauh dari arah busurnya. Lama ia terjatuh sampai ia menemukan Odessa yang kini berhenti sejenak dan memberikan kejelasan tentang arah busur seharusnya.

Flik menyadari apa yang sebenarnya terjadi dalam dirinya, mungkin memang tidak bisa dipakasakan seperti apa yang disana, berjalanlah apa yang seharusnya berjalan…samapi akhirnya ia angina utara memecahkan mereka.

Dalam pencariannya yang panjang Odessa telah memberikan apa yang seharunya Flik lakukan, walau Flik selalu mengeluh dengan apa yang terjadi, namun Odessa selalu perhatian agar Flik memperhatikan apa yang terjadi dalam hidupnya, selalu begitu komentar yang Odessa ingatkan, Flik selalu ingat apapun yang lelah terjadi…

Odessa berkata, jangan begini, jangan begitu, tak boleh ini, tak boleh itu, namun perhatiannya tidak disadari oleh Flik. Sampai maut merenggut Odessa dan Flik hanya bisa terdiam. Sampai akhir hayatnya Odessa masih terus menggangap Flik adalah pria yang sangat baik dan Odessa tidak berhak untuk bersanding dengan Flik. Pesan dari Odessa pun selalu ia kenang untuk menjadi busur yang kuat dan bisa menentukan arah.

Sampai sebuah sisa busur Odessa menghampiri Flik, tak tau apa yang terjadi dalam hidupnya...Hamparan hati yang dahulu hilang kini seolah terbentu kembali, apa yang terjadi pada dirinya?

Walaupun ia tidak bisa menerka-nerka akhirnya. Odessa yang pergi kembali datang dengan busur yang lain, entah mengapa itu semua terjadi seiring berjalannya waktu. Namun, Flik tidak mau menyamakan busur yang seharunya berlainan arah untuk jalan bersamannya.

Kebaikan hati Odessa memang tidak pernah mati, namun kebaikannya seolah tergantikan dengan busru Odessa yang memang berlainan arah, dengan jalur yang ada Flik menjalani apa yang seharusnya ia jalani, dan ia berusa menepati amanat terakhir Odesssa untuk selalu menjaga dan mendampingi Odessa sekarang.

Menjadi hal yang wajar untuknya dengan melakukan semua itu, Odessa pun sepertinya bisa mengerti sejauh ini…sampai hari terindah itu datang Flikpun hanya bisa menjaga arah yang mereka jalani. Mais, C’est La Vie. Malam-berganti malam, apa yang akan terjadi seterusnya…

Aucun commentaire:

Enregistrer un commentaire