jeudi 24 février 2011

Sudut Kota

Satuhari yang berharga adalah menikmati kebersamaan bersama teman-teman, menjelang KKN, Saya, Aii, Editha, dan Apri. Menghabiskan waktu berwisatakuliner, memang moment ini jarang terjadi karena, aktifitas dari kami memang luar biasa sibuknya.

Sebelumnya memang hanya saya, Apri, dan Edith yang berencana ke daerah Cikini dan sekitarnya dengan menggunakan Bajaj,apa lagi sensasi yang diberikan oleh bajaj benar-benar membuat pantat menjadi bergetar layaknya goyangan Mbak Inul Daratista.

Tetapi Gank BEP, seperti ada yang janggal… Akhirnya setelah dirayu layaknya Banci di Taman Lalu Lintas, saudara Aii bersedia menjelajah bersama kami untuk Wisata Kuliner. Terlebih mereka semua memang memiliki karakter dan kepribadian yang berbeda-beda dan as usual sepanjang perjalanan Edith selalu menjadi korban untuk menjadi bahan cela’an dari kami bertiga dengan hidung ajaibnya, akibat hal tersebut lahirlah cikal-bakal nama panggilannya dari kami yaitu‘Idung’.

Suatu hari yang panjang, dari mulai mengunjungi pabrik roti klasik yang mengingatkan masa kecil saya. Dilanjutkan dengan mengunjungi Es-Krim Ragusa, dengan beranekaragam jajanan Jakarta. Sudah lama saya tidak mengunjungi tempat ini, telah banyak yang berubah termasuk harganya yang lumayan mencekik kantong mahasiswa. “And again Editha, she got a jetmen! She had to paid ten thousand rupiah for a SMALL KRUPUK!Desolée..” Sing Sabar yah Dith!


Akhir dari cerita yang ditutup oleh senja di Sudut Kota Jakarta...

2 commentaires: