mercredi 1 juin 2011

Selamat Hari Pancasila (Kalau Saya Jadi Presiden)

Halo, para pembaca.. lama saya tidak memperbaruhi blog menjijikan ini, namun hal yang membuat saya kembali menulis bukan karena oknum partai yang sedang memberikan pembelaan melalui media blog. *saya juga masih di pulau jawa kok, tidak pergi ke Singapura. Fufufufufu...

Hari ini semua orang sibuk membicarakan dasar negara republik ini yaitu : Pancasila.
Ada yang berapi-api membicarakan dasar negara tersebut, ada yang masa bodo, ada yang menjadikannya sebagai alat memperkuat diri serta memperbaiki reputasi, dan masih banyak lagi.

Belum hilang dari ingatan saya, saat melihat televisi dan begitu diwawancarai "Apa arti pancasila untuk anda?" dia menjawabnya dengan intonasi yang lantang dan menggebu-gebu. *saya tidak perlu menjabarkannya, karena isinya hanya bualan. Lalu ketika ia kembali ditanya "Sila ke-2 apa bunyinya?" dia hanya menjawab "Erggghhh...anda ngetes saya...bla..bla.." *Yah...isinya mah udah 'berak'

Yah, memang sangat memprihatinkan.. Kalau saya diposisinya mungkin saya bilang saja "Sudah lupa tuh" kepalang malu, tapi yasudahlah..memang itu adanya. Memang kalau saya lihat banyak orang yang hanya bisa mengkritik tetapi tidak memberikan solusi. Seperti apa yang dikatakan oleh teman saya Reza "Kalo loe mau kritik, loe harus bisa memberi solusi dari kritik loe itu." saya rasa kejadian itu merupakan efek samping dari masyarakat yang hobbynya mengkritik.

Saya fikir Pancasila mulai bergeser maknanya... Nampaknya, setiap hari senin semua penduduk Indonesia harus ada yang namanya Upacara, tidak hanya anak sekolahan. Baik mahasiswa, pegawai negeri, pegawai swasta, sampai presiden dan aparatnya harus ikut upacara bendera. *minimal baca pancasila bareng-barenglah.. karena gak mungkin juga baca janji siswa.

Kalau saya gambarkan mungkin suasananya sama seperti puisi karya Babe Inang, Upacara Seenaknya. Walaupun seenaknya tetapi yah..sudahlah.. namanya juga upacara untuk melatih ingatan otak akan Pancasila, perihal mendalaminya untuk membangun negara yang makmur..bla..bla.. itu sih itu nomer belakang. Karena kalau menurut teman saya yang setengah waras, Andi Ibnu "Tak kenal maka tak sayang, kenal lebih jauh, lebih sayang"

Yah..gak perlu yang ribet, simpel namun berkesan.. Itulah Pancasila untuk saya.

Aucun commentaire:

Enregistrer un commentaire